• 08 November 2023
  • 726 Pembaca

UTAMAKAN PREVENTIF, LAKUKAN PAP SMEAR UNTUK MENCEGAH KANKER SERVIKS.

Mendengar penyakit kanker membuat semua orang khawatir akan bahaya dan risiko yang mengintai. Diantara berbagai jenis penyakit kanker, kanker leher serviks adalah penyakit keempat yang paling banyak diderita oleh perempuan di dunia. Kanker Serviks menyerang bagian leher rahim yang menghubungkan bagian atas tempat janin tumbuh (tubuh rahim) ke vagina atau jalan lahir.

Data dari World Health Organization (WHO) terdapat 604.000 kasus baru di seluruh dunia dengan tingkat kematian sebesar 50% yang berjumlah 342.000 di tahun 2020. Di tahun yang sama data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit kanker serviks adalah jenis kanker di urutan kedua yang paling banyak diderita perempuan di Indonesia dengan 34.189 kasus.

Kanker serviks dapat disebabkan karena infeksi virus HPV (human papillomavirus), perempuan yang aktif secara seksual sejak usia dini, bergonta-ganti pasangan seksual atau dengan pasangan yang terinfeksi virus HPV, merokok, sistem imun tubuh yang lemah (terinfeksi HIV), atau terinfeksi bakteri klamidia (chlamydia).

Meskipun berisiko kematian, angka harapan hidup pada penderita kanker serviks bergantung pada stadium yang dialaminya. Untuk penderita kanker serviks stadium 1, 90% pasien dapat hidup hingga 5 tahun atau lebih, penderita kanker serviks stadium 2 sebesar 60%, stadium 3 sebesar 50%, dan stadium 4 (akhir) hanya sebesar ≤30%.

Menteri Kesehatan RI Budi G. Sadikin menyatakan, untuk dapat mengendalikan kanker maka masyarakat perlu melakukan skrining atau deteksi dini kesehatan secara berkala. Semakin awal suatu kanker dapat dideteksi, maka semakin besar jumlah kesakitan dan kematian akibat kanker yang dapat dicegah.

Apa yang dikatakan Menteri Kesehatan juga sama dengan pepatah lama yang mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker serviks yaitu mendapatkan vaksin HPV dan melakukan tes pap (pap smear) secara rutin.

Pap smear hendaknya dilakukan setiap 3-5 tahun sekali untuk perempuan usia dewasa yang telah aktif secara seksual. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat penangan oleh dokter sehingga semakin tinggi angka harapan hidup penderita kanker serviks. Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel di serviks yang kemudian diteliti dalam laboratorium untuk mengetahui jumlah sel prakanker (sel abnormal) & sel kanker, serta infeksi atau peradangan pada serviks.

Sebagai Rumah Sakit yang berfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak, Dokter spesialis Obsetri dan Ginekologi (Obgyn) di RSIA Dedari Kupang siap membantu Sahabat Setia Dedari untuk melakukan pap smear. Mari mencegah Kanker Serviks, melakukan deteksi dini agar ibu sehat untuk merawat generasi yang kuat.

 

 

Referensi:

https://www.cancer.org/cancer/types/cervical-cancer/detection-diagnosis-staging/cervical-cancer-screening-guidelines.html

https://www.kemkes.go.id/article/view/23022000001/kanker-dapat-dikendalikan-menkes-kuncinya-deteksi-dini.html

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cervical-cancer

https://www.alodokter.com/kanker-serviks

https://www.alodokter.com/pap-smear-ini-yang-harus-anda-ketahui

 

Komentar